Selasa, 16 Februari 2016

Model Pembelajaran IPA di SD



KAJIAN TEORI

2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkahlaku. Faktor eksternal adalah kondisi diluar individu peserta didik yang mempengaruhi belajar. Sedangkan pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Wingkel,1991). Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat hasil guna (Gagne,1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksananya (Miyarso,1953). Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, ,materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan stategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat vpada peserta didik menggunakan strategi discovery, inquiry.
Pemilihan strategi ekspositori atau discovery inquiry dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan ketrampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.
Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramha atau presentasi, diskusi kelas dan tanya jawab. Namun demikian ceramh atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajarn.
Strategi discovery inquiry memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreativitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk problem-based learning yang fasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok,eksperiment, eksplorasi,simulasi, dan sebagainya.
2.2  Strategi Pembelajaran IPA
Strategi  pembelajaran adalah suatu  rencana  atau  pola umum  pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  membantu  siswa  dalam  mencapai kompetensi  dasar  belajar  IPA.  Dari  pola  umum  itu  guru  dapat  membuat  desain  pembelajaran  yang  akan  dilaksanakan  di  dalam  kelas.  Bruce  Joyce  dan  Marsha Weil  (  1989)  men yebutnya  sebagai  Model  Pembelajaran. Model  adalah  suatu pola  umum,  sedangkan  pembelajaran  adalah  suatu  upaya  untuk  membantu  siswa dalam mencapai standar kompetensi. Jadi model pembelajaran merupakan strategi pembelajaran.
Di dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode model mengajar.
Ciri-ciri penggunaan model pembelajaran itu baik, bila semua kegiatan pembelajaran dapat:
1)      Mengundang rasa ingin tahu murid
2)      Menantang murid untuk belajar      
3)      Mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid
4)      Memudahkan guru
5)      Mengembangkan kreativitas murid
6)      Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari


2.2.1        Model Pendekatan Pembelajaran IPA di SD
Beberapa model pendekatan yang dianjurkan untuk digunakan dalam pembelajaran IPA di SD diantaranya adalah sebagai berikut.
1)      Model Pembelajaran Kontekstual
2)      Model Pembelajaran Kolaboratif
3)      Model Pembelajaran Kooperatif
4)      Model Pembelajaran Kuantum
5)      Model Pembelajaran Tematik
6)      Model Pembelajaran Konstruktivisme
Berikut adalah penjabaran dari poin-poin tersebut :
1)      Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Landasan filosofi CTL adalah :
a.       konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka sendiri. Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan harus utuh.
b.      Konstruktivisme berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awal abad ke 20 yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan pengalaman siswa
2)      Model Pembelajaran Kolaboratif
       Ciri-ciri dari Model Pembelajaran Kolaboratif  yaitu adanya kerja sama dua orang atau lebih, memecahkan masalah bersama, serta mencapai tujuan tertentu
Bentuk-Bentuk Belajar Collaborative
a)      Student Teams Achievement Divisions (Stad):
-          Sajian Guru
-          Diskusi Kelompok siswa
-          Tes/Kuis/Silang tanya antar kelompok
-          Penguatan Guru
b)      Student Teams Achievement Devision (STAD)
Mencakup lima langkah pokok:
-          Presentasi guru,perhatian cermat siswa, membantu quis
-          Tim (kelompok):
a.       Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan baik
b.      Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim
-          Presentasi Guru satu atau dua pereode
-          Satu atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual
-          Siswa tidak diijinkan saling bantu
3)      Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar
Konsep Pembelajaran Kooperatif adalah menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar sehingga memungkinkan siswa untuk tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
Teknik Pembelajaran Kooperatif
a)      Metode STAD (Student Teams Achievement Division) untuk mengajarkan    kepada siswa baik verbal maupun tertulis.
Berikut adalah langkah-langkah metode STAD :
1.      Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
2.      Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
3.      Tiap minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
4.      Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih prestasi tinggi diberi penghargaan.
b)      Metode Jigsaw, yaitu dengan kelompok ahli
Metode ini dikembangkan oleh Slavin dkk. Langkah- langkah dari metode ini adalah sebagai berikut:
1.      Kelas dibagi menjadi beberapa tim/kelompok anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
2.      Bahan yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
3.      Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul disebut kelompok pakar.
4.      Para siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
5.      Setelah diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang pernah di pelajari.
6.      Pemberian skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi penghargaan oleh guru.
c)      Metode TGT ( Teams Games Tournament)
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ø  Implementasi Model Pembelajaran TGT
Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu.
1)  Pembelajaran terpusat pada siswa
2)  Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi
3) Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan)
4)  Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim
5)  Dalam kompetisi diterapkan system point
6) Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik
7) Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
8)  Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal
9)  Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak
        4) Model Pembelajaran Quantum Teaching
Proses pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum
a.       Berpangkal pada psikologi kognitif
b.      Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris
c.       Siswa sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
d.      Lebih bersifat pada konstruktivistis
e.       Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
f.       Sangat menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
g.      Sangat menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
5)      Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan tema untuk mempelajari suatu materi guna mencapai kompetensi tertentu. Tema adalah suatu bidang yang luas, yang menjadi fokus pembahasan dalam pembelajaran. Topik adalah bagian dari tema / sub tema.
Keunggulan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a.       Pembelajaran lebih mudah memahami apa & mengapa mereka belajar
b.      Hubungan antara konten & proses lebih jelas
c.       Mempercepat transfer konsep lintas bidang studi
d.      Belajar secara mendalam dan meluas
e.       Penggunaan waktu efektif
f.       Mengembangkan sikap positif
6)      Model Pembelajaran Konstruktivisme
Model Pembelajaran Konstruktivisme merupakan suatu model pembelajaran dimana seseorang aktif membangun pengetahuannya sendiri
Landasan Teori :
a.       Siswa mengkonstruksi idea berdasarkan pengalaman dan interaksi dng sumber belajar
b.      Hasil belajar dapat ditampilkan dengan berbagai cara.
Langkah-langkah dari model pembelajaran ini adalah:
a.       Orientasi, Penggalian Idea,
b.      Restrukturisasi Idea,
c.       Aplikasi Idea,
d.      Reviu,
e.       Membandingkan

3 komentar:

Rijal09 mengatakan...

bermanfaat

Unknown mengatakan...

APAKH BISA BANTU TUGAS IPA SD
MODELMODEL PEMBELAJARAN

Ulfa Nurhakikah mengatakan...

THANKS

Posting Komentar

wanna give your precious comment? :)