KAJIAN TEORI
2.1 Belajar
dan Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang
saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat
interaksi dengan lingkungan. Keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kondisi dalam proses belajar yang
berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkahlaku. Faktor
eksternal adalah kondisi diluar individu peserta didik yang mempengaruhi
belajar. Sedangkan pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian
eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang
berlangsung di dalam peserta didik (Wingkel,1991). Pengaturan peristiwa
pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan
membuat hasil guna (Gagne,1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang,
ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksananya
(Miyarso,1953). Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik,
metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta
didik, ,materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan
efektif.
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum
ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher
centre oriented) dan stategi yang berpusat pada peserta didik (student centre
oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi
ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat vpada peserta
didik menggunakan strategi discovery, inquiry.
Pemilihan strategi ekspositori atau discovery
inquiry dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi
tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan ketrampilan, serta
karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu,
tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang
dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang
digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.
Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun
kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa
instruksional langsung (direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode
yang digunakan adalah ceramha atau presentasi, diskusi kelas dan tanya jawab.
Namun demikian ceramh atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan
menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajarn.
Strategi discovery inquiry memerlukan persiapan yang
sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreativitas dan inovasi guru agar
pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk
problem-based learning yang fasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan
aktivitas peserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi,
diskusi kelompok,eksperiment, eksplorasi,simulasi, dan sebagainya.
2.2 Strategi Pembelajaran IPA
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola umum pembelajaran
yang bertujuan untuk
membantu siswa dalam
mencapai kompetensi dasar belajar
IPA. Dari pola
umum itu guru
dapat membuat desain
pembelajaran yang akan
dilaksanakan di dalam
kelas. Bruce Joyce
dan Marsha Weil (
1989) men yebutnya sebagai
Model Pembelajaran. Model adalah
suatu pola umum, sedangkan
pembelajaran adalah suatu
upaya untuk membantu
siswa dalam mencapai standar kompetensi. Jadi model pembelajaran
merupakan strategi pembelajaran.
Di
dalam proses pembelajaran guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Salah satu unsur dalam strategi
pembelajaran adalah menguasai teknik-teknik penyajian atau metode model
mengajar.
Ciri-ciri
penggunaan model pembelajaran itu baik, bila semua kegiatan pembelajaran dapat:
1) Mengundang rasa ingin tahu murid
2)
Menantang murid untuk belajar
3) Mengaktifkan mental, fisik dan psikis
murid
4) Memudahkan guru
5) Mengembangkan kreativitas murid
6) Mengembangkan pemahaman murid terhadap
materi yang dipelajari
2.2.1
Model
Pendekatan Pembelajaran IPA di SD
Beberapa model pendekatan yang dianjurkan untuk
digunakan dalam pembelajaran IPA di SD diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Model Pembelajaran Kontekstual
2) Model Pembelajaran Kolaboratif
3) Model Pembelajaran Kooperatif
4) Model Pembelajaran Kuantum
5) Model Pembelajaran Tematik
6) Model Pembelajaran Konstruktivisme
Berikut
adalah penjabaran dari poin-poin tersebut :
1)
Model
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran
yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran
yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
Landasan filosofi CTL adalah :
a. konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya
sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak mereka
sendiri. Pengetahuan tidak bisa dipisah-pisahkan
harus utuh.
b. Konstruktivisme
berakar pada filsafat pragmatisme yang digagas oleh John Dewey pada awal abad ke 20 yaitu filosofi belajar yang menekankan kepada pengembangan minat dan pengalaman siswa
2) Model Pembelajaran Kolaboratif
Ciri-ciri
dari Model Pembelajaran Kolaboratif
yaitu adanya kerja sama dua
orang atau lebih, memecahkan masalah bersama, serta mencapai tujuan tertentu
Bentuk-Bentuk
Belajar Collaborative
a) Student Teams Achievement Divisions (Stad):
-
Sajian
Guru
-
Diskusi
Kelompok siswa
-
Tes/Kuis/Silang
tanya antar kelompok
-
Penguatan
Guru
b) Student Teams Achievement Devision (STAD)
Mencakup lima langkah pokok:
-
Presentasi
guru,perhatian cermat siswa, membantu quis
-
Tim
(kelompok):
a. Fungsi utama :membantu anggota mengerjakan quis dengan
baik
b. Anggota mengerjakan SST yang terbaik untuk tim
-
Presentasi
Guru satu atau dua pereode
-
Satu
atau dua periode praktek kelompok,ada quis individual
-
Siswa
tidak diijinkan saling bantu
3) Model
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar
Konsep Pembelajaran
Kooperatif adalah menciptakan interaksi yang asah, asih
dan asuh, sehingga tercipta masyarakat belajar sehingga memungkinkan siswa untuk
tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
Teknik
Pembelajaran Kooperatif
a) Metode
STAD (Student Teams Achievement
Division) untuk mengajarkan kepada siswa
baik verbal maupun tertulis.
Berikut adalah langkah-langkah metode STAD :
1. Siswa
dibagi menjadi kelompok-kelompok.
2. Tiap
anggota menggunakan lembar kerja akademik kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar anggota tim.
3. Tiap
minggu atau 2 minggu guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan materi yang telah diberikan.
4. Tiap
siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap materi, yang meraih
prestasi tinggi diberi penghargaan.
b) Metode Jigsaw, yaitu dengan kelompok
ahli
Metode ini dikembangkan
oleh Slavin dkk. Langkah- langkah dari metode ini adalah sebagai berikut:
1. Kelas
dibagi menjadi beberapa tim/kelompok
anggotanya 5-6 yang karakteristiknya heterogen.
2. Bahan
yang disajikan bentuk teks, tiap siswa bertanggung jawab mempelajari.
3. Setiap
kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkaji bagiannya. Bila berkumpul
disebut kelompok pakar.
4. Para
siswa yang ada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula untuk mengajar
anggota baru mengenai materi yang dipelajari dalam kelompok pakar.
5. Setelah
diadakan pertemuan dan diskusi para siswa dievaluasi secara individual mengenai
bahan yang pernah di pelajari.
6. Pemberian
skor diberikan / dilakukan seperti dalam metode STAD. Nilai tertinggi diberi
penghargaan oleh guru.
c) Metode
TGT ( Teams Games Tournament)
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah
diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang
dalam pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ø Implementasi
Model Pembelajaran TGT
Dalam pengimplementasian yang hal yang harus
diperhatikan yaitu.
1) Pembelajaran terpusat pada siswa
2) Proses pembelajaran dengan suasana
berkompetisi
3)
Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan
persoalan)
4) Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan
siswa menjadi tim-tim
5) Dalam kompetisi diterapkan system point
6)
Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan
dalam kinerja akademik
7)
Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang
diterbitkan secara mingguan
8) Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada
jurnal
9) Adanya system penghargaan bagi siswa yang
memperoleh point banyak
4) Model Pembelajaran
Quantum Teaching
Proses pembelajaran quantum teaching intinya
pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak membosankan.
Karakteristik Umum Pembelajaran Quantum
a. Berpangkal
pada psikologi kognitif
b. Bersifat Humanistis bukan positivistis-empiris
c. Siswa
sebagai pebelajar menjadi pusat perhatian.
d. Lebih
bersifat pada konstruktivistis
e. Memusatkan
perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna.
f. Sangat
menekankan pada pencapaian pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
g. Sangat
menekankan kealamiyahan dan kewajaran proses pembelajaran.
5)
Model
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran berdasarkan
tema untuk mempelajari suatu materi guna mencapai kompetensi tertentu. Tema
adalah suatu bidang yang luas, yang menjadi fokus pembahasan dalam
pembelajaran. Topik adalah bagian dari tema / sub tema.
Keunggulan
pembelajaran tematik adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran
lebih mudah memahami apa & mengapa mereka belajar
b. Hubungan
antara konten & proses lebih jelas
c. Mempercepat
transfer konsep lintas bidang studi
d. Belajar
secara mendalam dan meluas
e. Penggunaan
waktu efektif
f. Mengembangkan
sikap positif
6)
Model
Pembelajaran Konstruktivisme
Model
Pembelajaran Konstruktivisme merupakan suatu model pembelajaran dimana
seseorang aktif membangun pengetahuannya sendiri
Landasan Teori :
a. Siswa
mengkonstruksi idea berdasarkan pengalaman dan interaksi dng sumber belajar
b. Hasil
belajar dapat ditampilkan dengan berbagai cara.
Langkah-langkah dari
model pembelajaran ini adalah:
a. Orientasi,
Penggalian Idea,
b. Restrukturisasi
Idea,
c. Aplikasi
Idea,
d. Reviu,
e. Membandingkan





3 komentar:
bermanfaat
APAKH BISA BANTU TUGAS IPA SD
MODELMODEL PEMBELAJARAN
THANKS
Posting Komentar
wanna give your precious comment? :)